Kamis, 16 Desember 2010

Dana Pemeliharaan Komputer di Kantor Gubernur Minta Diusut

Palu-Banyak kasus Korupsi yang sampai saat ini tidak ada titik terang dari penyelesiannya mulai dari kasus skandal Bank Sentury, kasus Gayus Tambunan yang menyelewengkan uang pajak 28 Miliar.
Di Sulteng tindak pidana korupsi yang selama ini terkesan tidak mendapat respon dari pihak kepolisian maupun Kejaksaan. Seperti dugaan korupsi dana pemulihan pasca konflik Poso tahun 2007 dari Mengkokesra sebesar 58 Miliar dengan kuasa pengguna anggaran tahun 2004-2005 yang diserahkan langsung dan dikelola Pemda Poso dengan pejabat pembuat komitmen (PPK) Bappeda Poso, Dugaan Korupsi Proyek Pasar Sentral Poso dan pasar Tentena sebesar Rp.2,6 Miliar, Dugaan korupsi Proyek percetakan sawah di desa Serese Kec. Mamasa dan Desa Lomba Kec. Lamala Kab. Banggai TA 2006-2007, Dugaan korupsi dana Proyek dua unit jembatan timbang TA 2006-2007 di kabupaten Toli-toli, dugaan korupsi dana pemeliharaan komputer dilingkungan Pemerintahan Sulteng tahun 2007.
Hal ini diungkapakan dalam orasi Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) saat melakukan unjuk rasa di depan Bank Indinesia jalan Samratulangi Palu Timur pada Selasa (30/11).
Koordinator Lapangan, Afdal memintah aparat Kepolisian dan Jaksa untuk mengusut tuntas semua kasus korupsi di Indonesia, termasuk di Sulteng.
Usai orasi LMND mendirikan posko gerakan bersama didepan Bank Indonesia untuk menyambut moment hari Anti Korupsi tanggal 9 Desember 2010.**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar