Selasa, 21 September 2010

Pasar Tradisional Rawan Penjualan Produk Daluarsa

Palu-Sejumlah Pasar Tradisional yang ada di Kota Palu disinyalir terdapat penjualan Barang yang sudah Daluarsa. Dugaan ini dikuatkan dengan temuan Tim Terpadu Dinas Perindagkop Palu pada setiap melakukan sidak di Pasar Tradisional. Seperti yang temukan di Pasar Impres Manonda dan Masomba. Dimana pada dua Pasar Tradisional andalan Masyarakat Palu itu sering ditemukan barang jualan yang sudah daluarsa tapi masih terus dipajang untuk diperjual belikan, seperti saus ABC, bumbu Kue dan sejumlah Produk pengawet dan pewarna makanan dan minuman lainnya. Bahkan di Pasar Tradisional juga ditemukan barang berupa lampu yang tidak dilengkapi merek Dagang Berstandar Nasional (SNI).
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindagkop Palu Sudin DG. Matjora, S.Sos kepada Deadline News mengatakan Pasar Tradisional sangat rawan terjadinya barang penjualan barang Daluarsa. Pada setiap bulan Dinas melakukan sidak dan ditemukan barang daluarsa. Untuk itu lanjut Sudin diharapkan kepada masyarakat agar lebih hati-hati memilih barang di Pasar Tradisional.”Sebelum membeli harus periksa tanggal kadaluarsa dan SNInya,”pinta Sudin.**

Kamis, 16 September 2010

Oknum Anggota Dewan Morowali Ditangkap di Hotel

Nur Lela (Deadline News)
Palu-Bulan Ramadhan rupanya tidak menghalangi niat bagi pejabat Negara didearah ini untuk melakukan praktek mesum. Seorang anggota Dewan Morowali berisial AD terpaksa diamankan Polisi karena kedapatan berduaan dengan Wanita yang bukan muhrimnya disalah satu Kamar Hotel Pelangi yang terletak dibilangan jalan Tinombala Palu Timur pada Senin (6/9) sekitar pukul 14.45 wita
Selanjutnya AD besama pasangan Wanitanya digiring ke ruang PPA Polres Palu guna menyidikan lebih lanjut. Oknum anggota Dewan Morowali bersama Wanita yang diketahui oknum Mahasiswi disebuah Perguruan Tinggi di Bandung.
Saat anggota Polres Palu melakukan pemeriksaan, anggota DPRD itu tidak dapat menunjukan surat nikah. Sore itu juga pasangan tidak resmi digiring ke Polres Palu untuk dimintai keterangan.
Kabag Ops Polres Palu, AKP Panji Anom yang dikonfirmasi membenarkan salah seorang anggota DPRD tertangkap bersama pasangan tidak resmi dalam sebuah kamar hotel. Namun mantan Kapolsek Palu Barat itu, enggan menyebutkan identitas anggota DPRD itu karena menurutnya kasus itu adalah aib seseorang dan tidak perlu dibesar-besarkan. “Sudahlah tidak usah dibesar-besarkan. Itu kan aib orang, masih banyak berita yang lebih menarik lainnya,” ujarnya.
Terpisah Kapolres Palu, AKBP Deden Garnada yang dikonfirmasi membenarkan ada razia yang dilakukan anggota Polres Palu di beberapa Hotel. Dari hasil razia itu satu pasangan tidak resmi diamankan dan prianya diketahui sebagai anggota DPRD Morowali bersama pasangan wanitanya. “Benar ada yang diamankan di hotel. Cuma saya tidak jelas siapa namanya yang katanya anggota DPRD Morowali dan pasangan wanitanya, nanti tanya sama Kabag Ops saja,” pungkasnya.**

Korban Selamat Tragedi Buol Dirawat di RS Undata


Palu-Korban tragedi berdarah di Buol yang selamat dari maut dirujuk ke Palu. Rumah Sakit (RS) Umum Daerah Undata Palu menjadi salah satu RS rujukan yang ditunjuk oleh tim medis yang menangani para korban. Hingga Sabtu (4/9) sekitar pukul 17.15 Wita sudah 10 korban yang mendapat perawatan medis di RS Undata. Sementara 7 warga yang telah meninggal dunia di Buol, diantaranya Kasmir Timumun (19), Amran S Abijolu (18), Ridwan (23), Herman (23), Muslimin (25), Rasyid Jufri (41), dan korban terakhir bernama Supriadi (26) yang meninggal pada Sabtu (4/9) sekitar pukul 07.15 Wita, telah diambil keluarganya untuk dimakamkan.
Para korban penembakan aparat yang dirawat intensif di RS Undata, guna mengeluarkan proyektil yang masih bersarang di tubuh korban. Diantara dua korban yang selamat masing-masing Firman dan Agus Salim dalam kondisi kritis akibat luka tembak dibagian perut hingga mengenai sasaran. Kemudian 12 warga lainnya yang juga mengalami luka ringan hanya mendapat perawatan jalan di Buol.
Sembilan korban penembakan anggota Polisi pasca bentrok dengan warga dirujuk ke RSUD Undata Palu melalui jalur udara menggunakan Pesawat carteran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol dan tiba di Bandara Mutiara Palu pada pukul 15.45 Wita Sabtu (5/9) dikawal Bupati Buol Amran Batalipu.
Bupati Buol H Amran Batalipu, SE.MM pada Deadline News mengatakan ke sembilan korban luka tembak yang dirujuk ke RS Undata Palu, diantaranya Rio Armando (20) warga Kelurahan Kali mengalami luka tembak dibagian pelipis kanan, Hamdani (31) warga Kelurahan Leok I mengalami luka tembak dibagian lengan dan tangan kiri sebanyak Dua kali, Noldy (24) warga Kelurahan Leok I mengalami luka tembak dibagian punggung termbus ke bagian rusuk, Alimin (40) warga Kelurahan Pajeko mengalami luka tembak dibagian punggung dan leher sebanyak dua kali, Iwan (23) warga Desa Lamadong mengalami luka tembak dibagian betis kaki kiri, Agus Salim (24) warga Kelurahan Leok II mengalami luka tembak dibagian perut, Firman (23) warga Kelurahan Leok II mengalami luka tembak dibagian perut, Syamsudin Monoarfa (27) warga Kelurahan Leok I mengalami luka tembak dibagian mata sebelah Kanan, dan Agus Rasyid (30) warga Kelurahan Leok II mengalami luka tembak dibagian pantat.
Menurut Bupati saat ini korban yang berhasil dirujuk ke RSUD Undata Palu, berjumlah Sepuluh orang, dari Tiga Puluh Delapan Korban yang mengalami luka tembak, dan Delapan diantaranya meninggal dunia termasuk korban terakhir bernama Supriadi yang meninggal Sabtu pagi serta dua korban yang mengalami kondisi kritis karena harus menjalani operasi untuk melakukan pemotongan usus terhadap lambung korban. Semua anggaran akomodasi pasien serta keluarga pasien, ditanggung Pemkab Buol yang diambil dari APBD Kabupaten Buol. “Jadi setiap pasien dan pendampingnya mendapatkan Sepuluh Juta Rupiah selama Perawatan di RSUD Palu, dan santunan kepada korban juga dilakukan oleh pihak Polri dalam hal ini Kapolda Sulteng Brigjen Pol M Amin Saleh yang memberikan santunan Sepuluh Juta per Keluarga korban. Totalnya belum dirinci,”ungkap Amran yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Buol.
Amran menambahkan saat ini sutuasi di Kabupaten Buol sudah kondusif dan terkendalai. Buktinya, Buol saat ini dipercayakan oleh PSSI akan diselenggarakan Sepak Bola divisi II. Selain itu, aparat keamanan baik dari Polri dan TNI juga sudah berada di Buol untuk mengamankan situasi di Buol. Aktivitas masyarakat juga sudah normal seperti biasanya.**

Senin, 06 September 2010

Direktorat Sampata Antisipasi Kejahatan di Lembaga Keuangan

Palu- Maraknya aksi perampokan di Bank dan Lembaga Keuangan lainnya menjelang Idhul Fitri menjadi perhatian tersendiri jajaran Direktorat Samapta Polda Sulteng yang dinahkodai mantan Kabid Humas Kombes Pol Irfaizal Nasution. Untuk menyatukan langka mengantisipasi tindakan kriminal yang menjadi tren belakangan ini, maka Diraktorat Samapta menggelar rapat koordinasi dengan para pelaku usaha di daerah ini di ruang Halimina Mapolda Sulteng pada Kamis (26/8).
Rapat koordinasi itu digelar untuk mengantisipasi aksi kejahatan seperti Perampokan yang marak terjadi di beberapa daerah, seperti Bank, Pegadaian, dan Toko Emas, serta tempat lainnya mejelang lebaran.
Wakapolda Sulteng Kombes Pol Dewa Parsana, didampingi Dirsamapta Polda Sulteng Kombes Pol Ifraizal Nasution, para Kapolres beserta sejumlah para pejabat utama di lingkup Polda Sulteng mengharapkan seluruh pelaku usaha, baik itu Bank, Pengadian, toko emas dan usaha lainnya agar menempatkan petugas keamanan. Apakah itu Satpam yang bersertifikat atau aparat keamanan seperti Polisi.”Sejumlah pengusaha berkumpul membahas ketertiban, keamanan dan kewaspadaan dilingkungan Bank, Pegadaian, Toko Emas, serta yang lainaya, guna mencegah sejumlah aksi ancaman, kekerasan, serta kejahatan yang ada di wilayah Sulteng,”ujar Wakapolda.
Ditambahkannya sejumlah aksi kejahatan yang marak terjadi di beberapa daerah pada waktu menjelang lebaran di sebabkan kurangnya sosialisasi serta kedekatan komunikasi dari pihak pengusaha dengan pihak Kepolisian, khususnya pada waktu melakukan pengawalan pengambilan uang serta penjagaan lainya. Padahal dengan adanya bantuan petugas Polisi yang dilibatkan untuk melakukan pengawalan secara gratis, kemungkinan besar pelaku atau teror kejahatan itu tidak terjadi, “ Saya meminta kepada sejumlah pengusaha yang tersebar diwilayah Sulteng, baik itu dari Perbankan, Pegadaian, Toko Emas serta yang lainya, silahkan menghubungi pihak Kepolisian yang terdekat atau di sejumlah Polres-polres yang ada di daerah, untuk meminta bantuan pengawalan dari Polisi, karena kami tidak meminta pungutan biaya,” pinta Wakapolda.**

Humas “Halangi” Wartawan Liput Pertemuan Irwasum, Wartawan Diusir Menjauh dari Arena Pertemuan

Palu- Salah satu agenda safari Ramadhan calon Kapolri pasca Bambang Hendarso Danuri (BHD) Komjen Pol Drs Nanan Sukarna di Palu melakukan pertemuan dengan para pejabat teras Polda Sulteng dan perwakilan dari Polres se-Wilayah Hukum Polda Sulteng di Aula Torabelo Mapolda Sulteng pada Rabu (25/8) sekitar pukul 21.00 Wita. Sayangnya moment penting itu tidak bisa diabadikan oleh Wartawan media cetak di daerah ini. Sebab wartawan yang menghampiri ruang pertemuan diusir oleh oknum provos dengan alasan mengindari kegaduhan dalam pertemuan. Sementara media elektronik perwakilan Sulteng dibiarkan mengambil gambar.”Tolong mundur kebelakang...jangan mengganggu siapa tau dilihat sama Komjen Nanang Sukarna,”pinta perwira Provos berpangkat Kompol. Walaupun sudah berkali-kali wartawan Media Cetak meminta agar diberikan kesempatan meliput pertemuan, tapi tetap tidak dibiarkan dengan alasan menghindari kegaduhan dan keteriban.
Plh Kabid Humas Kompol Kahar Muzakir SH yang dikonfirmasi Deadline News mengatakan untuk pertemuan Irwasum Mabes Polri Komjen Pol Drs Nanan Sukarna dengan para pejabat teras Polda serta perwakilan dari Polres hanya bisa diliput langsung oleh media elektronik nasional yang punya perwakilan di Sulteng. “Pertemuan ini hanya bisa diliput langsung oleh Wartawan elektronil Nasional, sementara Wartawan cetak lokal Sulteng nanti setelah kegiatan selesai akan ada komprensi Pers,”pinta Kahar. Alasannya lanjut Kahar demi ketertiban kelangsungan acara.**

Toko Cuci Gudang “Manipulasi” Harga Barang

Palu-Toko Cuci Gudang diduga melakukan manipulasi harga barang. Hal ini diketahui ditemukannya perbedaan harga barang yang tertera padan bukti pembayaran barang di Kasir. Perbedaan itu ditemukan konsumen saat berbelanja barang di Swalayan menjelang Idul Fitri 1413 Hijriah. Diduga Kasir Swalayan Cuci Gudang yang terletak dibilangan jalan Dr Wahidin Palu Timur memanipulasi harga barang, berupa Mangkok merk Food Grade kode 008954 dengan harga yang tertera pada label sebesar Rp. 22. 900,00 tapi ternyata setelah dibayar pada kasir harganya berubah menjadi Rp 24. 250,00 seperti yang tertera dalam pada bukti pembayaran tersebut. Diduga kuat kerja kasir seperti ini telah mendapat respon atau persetujuan oleh menegemen Swalayan demi meraup keuntungan yang lebih besar. Sebab cara seperti ini kerap kita jumpai ditempat penjualan moderen pada saat pembeli lagi ramai.

Kejadian ini berawal ketika seorang pembeli sebut saja Irma (20) berbelanja alat keperluan dapur berupa mangkok di Swalayan Cuci Gudang. Karena melihat mangkuk itu harganya hanya Rp. 22.900,00, sehingga tertarik. Karena harga tersebut sesuai dengan keuangan yang dimilikinya. Apalagi Irma bukan hanya membeli mangkuk ditempat itu tapi beberapa keperluan lainnya. Irma kaget ketika melihat bukti pembayaran di kasir ternyata melonjak dari harga sebenarnya. Karena tidak puas Irma pun mengkomplen.

Anehnya menegemen Swalayan Cuci Gudang hanya meluruskan bahwa harga tersebut merupakan harga lama. Menegemen Swalayan Cuci Gudang Yen yang dikonfirmasi Deadline News pada Senin (23/8) mengatakan harga yang tertera itu harga tahun 2009, itu harga tahun lalu.